Organisasi Sumber Belajar.

Pokok  Bahasan dlm OSB.

1. Pengertian, tujuan , perkembangan OSB.

2. Macam dan Bentuk OSB.

3. Fungsi dan Prinsip OSB.

4. Pengembangan dan Pendekatan OSB.

5. Personalia dan Struktur Organisasi OSB.

6. Isi dan Fasilitas Fisik OSB.

7. Program-Program OSB.

8. Layanan, Promosi dan Layanan OSB.

9. Masa Depan Teknologi Pendidikan dan Peran OSB

soal latihan.

 

The effectiveness and Appeals of Learning IPS

Sugito march 2011.: The effectiveness and Appeals of Learning  IPS, in  Learning Strategies, Learning Media, Student learning styles  of Class V SDN in district  of Semampir Surabaya.

Abstract.The goal of  research to get the real picture of the effectiveness and appeals  of teaching social studies class V Elementary School in the district of Semampir Surabaya  review of the application of learning strategies, instructional media, and learning styles . 31  SDN as an instrument given population, it turns out SDN that there are 20 fully restore the entire instrument, so the 20 SDN is defined as the study sample are as follows: a).Teachers, teaching social studies class V as many as 20 people. b) Each school 10 students of class V, so that all of approximately 200 students. Using descriptive analysis found the following results:, 1). That the use of lecture method is still very dominant (85.8%) in class V IPS learning. 2). Textbooks that are very dominant IPS (85.6%) used in the implementation of learning social studies class V. 3). concluded that the majority or 53.5% of students have diverging learning styles , and 36.5% had an assimilating learning style. 4). That the average value of UAS semester one by 67%, is not yet effective, 5). That the average percentage of learning appeal for 86.01%, meaning the appeals  of learning is very good IPS or effective. 6) In general it can be concluded that the learning effectiveness of IPS in terms of implementation of learning strategies, use of instructional media and learning styles of students in class V SDN Semampir not yet effective., But the appeals of learning  aspect  is very good IPS or effective.

Keyword. Effectiveness, Appeals of learning, learning strategies, instructional media, learning styles, IPS SDN

Sugito. Maret 2011. : Keefektifan dan Daya tarik Pembelajaran IPS ditinjau dari Strategi Pembelajaran, Media Pembelajaran, Gaya belajar Siswa Klas V SDN di Kecamatan Semampir Surabaya.

Abstrak.Tujuan penelitian  untuk mendapatkan data dan gambaran nyata  dari keefektifan dan daya tarik pembelajaran  IPS klas V SDN di kecamatan Semampir Surabaya ditinjau dari  penerapan strategi pembelajaran , media pembelajaran, serta gaya belajar siswa.Sampel  purposif dari 31 SDN sebagai populasi yang diberi  instrumen, ternyata  ada 20 SDN yang secara lengkap  mengembalikan seluruh instrumen, sehingga 20 SDN tersebut yang ditetapkan sebagai sampel penelitian yaitu  sbb: a).Guru,  pengajar IPS  klas V  sebanyak 20  orang.  b) Tiap sekolah  10 orang  siswa klas V, sehingga seluruhnya   kurang lebih 200 orang siswa . Menggunakan analisis deskriptif ditemukan hasil sebagai berikut :,1).bahwa penggunaan Metode Ceramah  masih  sangat dominan (85,8%)  dalam pembelajaran IPS klas V .  2). bahwa  Buku Teks IPS sangat dominan ( 85,6%) digunakan  dalam pelaksanaan pembelajaran IPS klas V .   3). disimpulkan   bahwa  sebagian besar atau 53,5% siswa  memiliki gaya belajar Diverging, dan  36,5% memiliki gaya belajar Assimilating .  4).bahwa  rata-rata nilai UAS semester satu  sebesar 67 %   berarti belum efektif,        5).bahwa  persentase rata-rata daya tarik pembelajaran    sebesar  86,01%  , berarti  daya tarik pembelajaran IPS sangat baik atau efektif.     6) Secara umum dapat disimpulkan bahwa  Keefektifan pembelajaran IPS ditinjau dari penerapan strategi pembelajaran, penggunaan media pembelajaran dan gaya belajar siswa klas V SDN di Semampir belum efektif., tetapi  dari aspek  Daya tarik pembelajaran  IPS  sangat baik atau efektif.

Kata kunci.  Keefektifan, daya tarik pembelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran, gaya belajar, IPS  SDN

Pendahuluan.
Hasil penelitian  Sugito ( 1995)  yang menyebutkan bahwa  keefektifan pembelajaran IPS  SDN  di Surabaya  tahun 1994 dalam kategori belum efektif  yaitu  rata-rata nilai  cawu 1/94 sebesar 19,5 % dan  rata-rata  nilai  cawu 2/94  sebesar 25,6%.   Menurut Kemp ( 1977 : 120)  pembelajaran dapat dikatakan efektif  bila  90% siswa dapat mencapai 90% tujuan, atau rata rata nilai mencapai 86% . Reigeluth dan Merrill ( 1979)  ,Degeng (1989) mengemukakan bahwa pengukuran keefektifan pembelajaran harus  selalu dikaitkan  dengan pencapaian  tujuan pengajaran.
Keefektifan pembelajaran dan daya tarik pembelajaran merupakan hasil pembelajaran (Reigeluth, 1999),  banyak dipengaruhi oleh  penggunaan dan pemilihan strategi pembelajaran dalam proses pembelajaran yang berkualitas,  dan juga dipengaruhi oleh karakteristik siswa seperti bakat, kebutuhan, minat, dan  kecenderungan  atau pilihan perseorangan  ( Degeng  , 1989 ), serta   gaya belajar  siswa yang   bervariasi   ikut mempengaruhi.
Siswa dalam belajar memiliki karakteristik kekuatan dan preferensi gaya belajar yang berbeda  dalam cara mereka menerima dan memproses informasi ( Felder, 1996) . dan perbedaan karaktiristik sangat mempengaruhi  hasil belajar siswa, sehingga  guru dalam mengajar  harus  memperhatikan perbedaan –perbedaan itu, fakta  menunjukkan  bahwa gaya belajar mempengaruhi individu-individu  dalam  mendapatkan  dan mengolah informasi (Mahela ,2009)
Keefektifan Pembelajaran dan daya tarik pembelajaran  berkaitan  dengan pemilihan dan penggunaan media pembelajaran, Brown (  dalam Sudrajat 2008)  menyebutkan bahwa  media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap keefektifan  pembelajaran,  berarti bahwa setiap kegiatan pembelajaran  harus menggunakan  media pembelajaran supaya pembelajaran berhasil secara  efektif. Hasil penelitian Sugito ( 1995) menyebutkan bahwa  pemanfaatan media pembelajaran   sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran IPS kelas VI SDN di kotamadya Surabaya  menunjukkan  kategori cukup, ( 44,28 % ).hal ini mendukung  perlunya ditingkatkan penggunaan sumber belajar ( media pembelajaran) dalam pembelajaran IPS   karena berkaitan dengan   keberhasilan dan keefektifan pembelajaran..
Dari  permasalahan  yang ada maka  penulis tertarik  mengadakan penelitian deskriptif   mengenai keefektifan dan daya tarik pembelajaran  IPS ditinjau dari  aspek  penggunaan strategi pembelajarannya, media pembelajaran,  gaya belajar siswa Kelas V SDN dikecamatan Semampir Surabaya , dengan  mengajukan  rumusan masalahnya 1).Apa saja  strategi / metode  pembelajaran yang digunakan  dalam pelaksanaan pembelajaran IPS kelas V SDN ? 2)Apa saja media yang dipergunakan  dalam pelaksanaan pembelajaran IPS kelas V SDN ?                               3) Bagaimanakah tipe   gaya belajar  siswa  klas V SDN ?.4)Bagaimanakah Keefektifan Pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran IPS kelas V SDN ?.5)Bagaimanakah daya tarik pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran IPS  kelas V SDN  ?

Metode
Desain penelitian ini adalah  penelitian deskriptif, Punadji (2010: 33) menjelaskan bahwa  penelitian deskriptif  merupakan penelitian yang bertujuan  untuk menjelaskan  atau mendeskripsikan  suatu keadaan, peristiwa, obyek apakah orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan  variabel-variabel yang bisa dijelaskan dengan angka-angka maupun kata-kata.   Subyek  penelitian adalah seluruh  guru pengajar  bidang studi IPS klas V  pada 20  SDN , ditunjuk sepuluh orang siswa  setiap klas V pada  20 SDN di Semampir , jadi  jumlah sbb: a).guru,  pengajar IPS  klas V  sebanyak 20  orang.dan b)   Seluruh siswa klas V  kurang lebih 200 orang siswa . Pengumpulan data a. Dari Guru IPS klas V.berupa Angket    1).tentang penerapan strategi pembelajaran IPS.2). tentang penggunaan media pembelajaran IPS.   – Dokumentasi : nilai siswa hasil UAS  semester satu 2010 dari guru  IPS .b. dari siswa klas V.   – Angket  1) tentang gaya belajar siswa. Menggunakan  adaptasi LSI Kolbs.( Alice Y. Kolb 2005)   2). tentang  daya tarik pembelajaran IPS.
c. dari Kepala Sekolah/Guru IPS   hasil wawancara bebas tentang  target keberhasilan IPS.
Hasil
1.    Data hasil wawancara bebas  dengan Kepala Sekolah / Guru IPS klas V..
Tabel. 4.1. hasil wawancara bebas  kepala sekolah / guru IPS klas V.
Harapan Sekolah Ttg  target pencapaian  rata-rata  Nilai IPS Klas V  SDN.
Hasil Wawancara dn  20 KS/gr  tgl 9 dan 15 Pebruari 2011.
no      SDN          Target %
1    Pegirian  I I            70
2    Sidotopo I        70
3    Sidotopo   II        70
4    Sidotopo III        80
5    Sidotopo IV            100
6    Ujung VI            80
7    Ujung VIII        80
8    Ujung IX        75
9    Ujung X        80
10    Ujung XI        80
11    Ujung XV        100
12    Wonokusumo I        70
13    Wonoksmo  II        75
14    wonoksmo III        80
15    WonoksmoXII        80
16    Wonoksmo IV        70
17    Wonoksmo VIII        75
18    WonoksmoV        70
19    WonokusmoIX        70
20    Wonoksmo VII        80

rata rata     target     77,75

2.    Data hasil angket guru tentang  penggunaan Strategi/metode  dan Media pembelajaran.
Tabel 4.2. Data hasil angket guru IPS klas V.
REKAPITULASI HASIL INSTRUMEN ANGKET GURU IPS KLAS V SD.
HASIL  ANGKET   20 ORANG GURU   tentang PENGGUNAAN METODE  DAN MEDIA PEMBELAJARAN SEMESTER  I IPS klas V  SDN     2010/2011.
N0    Urutan penggunaan    Metode pembelajaran    %    Media pembelajaran    %
1    urutan    1    metode ceramah     85,8     Buku Teks IPS    85,6
2    urutan    2    Tanya jawab     45,4    media gambar     75,4
3    urutan    3    Diskusi kelompok     25,8    buku LKS    57,7
4    urutan    4     tugas kelompok    18     peta / atlas     43,5
5    urutan   5     tugas individual    14    buku cerita IPS    35
6    urutan  6    Pembelajarn langsung    10    buku atlas     32,7
7    urutan   7    startegi diskusi     7,7    globe     23,7
8    urutan     8    strat. pembelaj.klasikal    7,3    benda model     16,5
9    urutan    9    strateg  inquiri     6,1    benda langsung     14,8
10    urutan   10    metode diskusi klas     5,7    media video    5,4

3.    Data hasil angket siswa
Tabel 4.3. Data hasil angket  siswa klas V .tentang  Gaya belajar, Daya Tarik Pembelajaran,  dan data dukomentasi nilai rerata  IPS Cawu I,
Rekapitulasi hasil  instrumen siswa  Gaya belajar,  daya tarik pembj, nilai rerata IPS UAS smt 1.target.
no

SDN

gaya  belajar    % daya tarik
pembj    rerata IPS    target
keterangan
Diver
ging     Conver
ging     Assimi
lating    Accom
dating
1    Pegirian II    5    –    4    1    78,75    49,3    70
2    Sidotopo I    7    –    2    1    87    43,3    70
3    Sidotopo II    7    –    3    –    94,72    58,5    70
4    Sidotopo  III    4    1    3    2    93    75,9    80
5    Sidotopo IV    3    –    7    –    92,5    65,5    100
6    Ujung  VI    5    –    5    –    91,40    70    80
7    Ujung  VIII    2    3    4    1    83,91    63,6    80
8    Ujung  IX    5    –    4    1    90,75    57    75
9    Ujung   X    7    –    3    –    98    71,4    80
10    Ujung XI    5    1    4    –    74,62    67,2    80
11    Ujung XV    4    –    4    2    82,5    65,9    100
12    Wonoksm  I    7    1    2    –    76,25    63    70
13    Wonoksm II    8    –    2    –    83,28    63    75
14    Wonoksm III    3    –    6    1-    77    55,5    80
15    WonoksmXII    2    1    7    –    91,4    66    80
16    Wonoksm  IV    4    –    4    2    76    70    70
17    WonoksmVIII    8    –    2    –    95,15    72,9    75
18    Wonoksm V    8    –    2    –    89,7    76,5    70
19    Wonoksm IX    5    1    3    1    95,31    75,6    70
20    Wonoksm VII    8    –    2    –    91,25    77    80
jumlah     107    8    73    12    1722    1344    1555
rata-rata    53,5%    4 %    36,5%    6%    86,01    67    77,75
4.    Data   nilai UAS semester satu IPS klas V. data keefektifan.
Tabel  4.4. Data nilai UAS semester I. IPS klas V.
Nilai UAS  semester satu  IPS klas V SDN di Semampir. (  Dokumentasi guru IPS Klas V.)

Nilai rata-rata persentase  IPS  semst  I  klas V

no                                SDN          rerata      ket
1    Pegirian II         49,3
2    Sidotopo   I         43,3
3    Sidotopo II         58,5
4    Sidotopo  III         75,9
5    Sidotopo IV        65,5
6    Ujung  VI              70
7    Ujung VIII         63,6
8    Ujung   IX              57
9    Ujung X              71,4
10    Ujung XI              67,2
11    Ujung XV              65,9
12    Wonokusumo  I        63
13    W onokusumo II         63
14    Wonokusumo III        55,5
15    Wonokusumo XII         66
16    Wonokusumo  IV         70
17    Wonokusumo  VIII        72,9
18    Wonokusumo  V          76,5
19    Wonokusumo IX         75,6
20    Wonokusumo  VII         77
jumlah   / Rata-rata          1344    67

Analisis Data.
1.    Apa saja  strategi / metode  pembelajaran yang digunakan  dalam pelaksanaan pembelajaran IPS kelas V SDN ?
Dari data  Tabel 4.2.  Data hasil Angket guru  tentang penggunaan Strategi/Metode dan Media Pembelajaran, IPS Klas V SDN  dapat di ketahui bahwa selama semester satu, guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPS  klas V  dalam   13 pokok bahasan,  dengan 5 urutan terbanyak, maka para guru sebagian besar  ( 85,8 %) menggunakan metode Ceramah,  sebagian menggunakan metode tanya jawab  sebanyak 45,4%,  menggunakan diskusi kelompok sebanyak 25,8%,, Tugas kelompok sebanyak 18%, dan menggunakan tugas individual sebanyak 14%.,Disini dapat ditegaskan bahwa penggunaan Metode Ceramah  masih  sangat dominan  dalam pembelajaran IPS klas V SDN di Semampir.
2.    Apa saja media yang dipergunakan  dalam pelaksanaan pembelajaran IPS kelas V SDN ?
Dari data pada Tabel 4.2. ,data angket guru tentang penggunaan media pembelajaran IPS klas V SDN  dapat dilihat bahwa selama semester satu, guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPS  klas V  ,   13 pokok bahasan,  ditemukan  5 urutan terbanyak, maka para guru sebagian besar  ( 85,6 %) menggunakan media Buku Teks IPS.  Sebagian  dengan menggunakan media gambar (75,4%) , sebagian lagi menggunakan media buku LKS (57,7%) , sedangkan penggunaan media Peta/ sebanyak 43,5%,  dan menggunakan buku cerita IPS sebanyak 35%.. Dalam penggunaan  media pembelajaran IPS Klas V SDN tampak  bahwa  Buku Teks IPS sangat dominan digunakan  dalam pelaksanaan pembelajaran IPS klas V SDN di  Semampir.
3.    Bagaimanakah tipe   gaya belajar  siswa  klas V SDN ?.
Dari  data pada Tabel 4.3.  Data hasil angket  siswa tentang gaya belajar siswa klas V SDN  dapat diketahui bahwa  dari 200  siswa sampel, terdapat 107 anak atau 53,5%  memiliki gaya belajar Diverging,  sebanyak 8  orang atau 4% memiliki gaya belajar Converging,  sebanyak 73 orang atau 38,5% memiliki gaya belajar Assimilating, dan sebanyak 12 orang atau 6% memiliki gaya belajar  Accomodating. Dari data yang ada tersebut tampak  bahwa  sebagian besar atau 53,5% siswa  memiliki gaya belajar Diverging, dan  36,5% memiliki gaya belajar Assimilating serta  sebagian kecil saja (4%) memiliki gaya belajar Converging,  dan 6% memiliki gaya belajar Accomodating, pada siswa  klas V SDN di Kecamatan Semampir.
4.    Bagaimanakah Keefektifan Pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran IPS kelas V SDN ?.
Dari data  pada tabel  4.4. Data rata-rata  nilai UAS  semester satu IPS klas V  sebagai bentuk keefektifan pembelajaran, dapat diketahui bahwa  rata-rata nilai UAS semester satu  sebesar 67 %  siswa klas V SDN  di Kecamatan Semampir.
5.    Bagaimanakah daya tarik pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran IPS  kelas V SDN  ?
Dari data  pada tabel  4.3.  data hasil angket siswa tentang daya tarik pembelajaran, dapat diketahui bahwa  persentase rata-rata daya tarik pembelajaran    sebesar  86,01% pada siswa klas V SDN di Semampir
Pembahasan
Bagaimana kaitan antara keefektifan dan daya tarik pembelajaran, dengan penggunaan metode dan media pembelajaran, serta dengan gaya belajar?.
1. Kaitan antara Keefektifan dengan  Daya tarik Pembelajaran, jika dilihat  persentase rata-rata Keefektifan pembelajaran  sebesar 67%, sedangkan  persentase rata-rata Daya tarik pembelajaran sebesar 86,01%  nampak  perbedaan  yang terlalu besar , sehingga tidak terjadi kaitan atau lemah kaitannya. Artinya bahwa jika daya tarik pembelajaran tinggi, maka  tingkat keefektifannya juga tinggi, atau sebaliknya. Jika dipakai  standar keberhasilan menurut Kemp (1977)  pembelajaran  dikatakan berhasil efektif   bila persentase minimal 86%, data hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keefektifan pembelajaran rendah yaitu 64%  tetapi persentase Daya tarik Pembelajaran  tinggi yaitu 86,01%. .
2.  Kaitan  antara penggunaan Metode pembelajaran dengan  keefektifan  pembelajaran, jika dilihat persentase penggunaan metode pembelajaran guru- guru sebesar 85,8%  adalah menggunakan metode ceramah, dan  persentase   keefektifan pembelajaran  dalam tingkat  rendah yaitu  64%  , maka nampaknya terdapat kaitan yang kuat,  karena makin tinggi penggunaan metode Ceramah dalam pembelajaran maka makin  rendah tingkat aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga  kemampuan siswa memahami  dan menguasai materi pembelajaran makin rendah.Bila penggunaan metode pembelajaran dikaitkan  dengan  daya tarik pembelajaran  dengan persentase 86,01% ,nampak kaitannya rendah, karena dengan tingginya penggunaan  metode ceramah  yang kegiatannya berpusat pada guru membuat siswa  kurang aktiv, kurang kreatif , kurang menarik  perhatian siswa sehingga daya tarik siswa terhadap pembelajaran rendah, namun data menunjukkan persentase daya tarik pembelajaran sangat tinggi  dan efektif  yaitu  86,01%, hal ini dapat  terjadi karena kemungkinan kesalahan  peneliti dalam melaksanakan pemberian angket siswa tentang daya tarik pembelajaran yaitu  dengan cara diserahkan kepada guru IPS klasV,  guru dapat  saja  memilih siswa  dan membimbing langsung dalam  mengisi atau menjawab angket  pada siswanya,  sehingga pilihan jawaban  angket  siswa   cenderung  pilihan yang jawabannya  sebagian besar sama semua siswa dengan pilihan jawaban yang terbaik,  karena seharusnya daya tarik pembelajaran siswa terhadap suatu pelajaran  sangat berbeda secara individual satu dengan lainnya , sesuai dengan minat, perhatian, bakat dan kondisi masing-masing siswa..
3..Kaitan  Gaya belajar siswa dengan penggunaan metode , media pembelajaran serta   keefektifan dan daya tarik pembelajaran.
Bila dilihat Tabel  4.3. data hasil  angket tentang gaya belajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa  memiliki gaya belajar Diverging  (53,5%)  dan memiliki gaya belajar Assimilating sebesar 36,5% , Diverging lebih suka mengamati daripada melakukan, lebih suka bekerja dalam kelompok untuk mendengarkan dengan pikiran terbuka dan menerima umpan balik pribadi.dan  Assimilating,. mereka unggul dalam pemahaman informasi luas dan mengaturnya secara logis, hal ini sesuai dengan  tahap  perkembangan anak  sekolah klas V usia antara 7 – 11 tahun , bahwa mereka masuk  dalam tahap perkembangan kognitif  tahap ketiga atau tahap Opersional konkrit menurut Piaget (dalam Santrock, 2008) pada tahap ini anak  sedang berkembang penalaran logika menggantikan penalaran intuitif, tetapi hanya dalam situasi konkrit. Kemampuan untuk menggolong-golongkan sudah ada, tetapi belum bisa memecahkan problem-problem abstrak. Jika dikaitkan dengan penggunaan metode ceramah oleh guru-guru IPS  di kelas V, maka mereka kesulitan memahami hal-hal yang abstrak, juga dikaitkan dengan penggunaan media  pembelajaran yang dominan adalah Buku Teks IPS  yang menuntut siswa harus aktif dan mampu memahami sendiri uraian bacaan yang sifatnya tulisan dan  abstrak, maka nilai UAS siswa  belum baik yaitu 67%,  sebagai bentuk keefektifan pembelajaran masih dikatakan  rendah atau belum efektif..
Kesimpulan dan saran
Simpulan.
1.    Guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPS  klas V  dalam   13 sub  pokok bahasan,  dengan 5 urutan terbanyak, maka para guru sebagian besar  ( 85,8 %) menggunakan metode Ceramah,  sebagian menggunakan metode tanya jawab  sebanyak 45,4%,  menggunakan diskusi kelompok sebanyak 25,8%,, Tugas kelompok sebanyak 18%, dan menggunakan tugas individual sebanyak 14%.,Dapat disimpulkan  bahwa penggunaan Metode Ceramah  masih  sangat dominan (85,8%)  dalam pembelajaran IPS klas V SDN di Semampir.
2.    Selama semester satu, guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPS  klas V  ,   13 Sub pokok bahasan,  ditemukan  5 urutan terbanyak, maka para guru sebagian besar  ( 85,6 %) menggunakan media Buku Teks IPS.  Sebagian  dengan menggunakan media gambar (75,4%) , sebagian lagi menggunakan media buku LKS (57,7%) , sedangkan penggunaan media Peta/ sebanyak 43,5%,  dan menggunakan buku cerita IPS sebanyak 35%..Dapat disimpulkan bahwa dalam penggunaan  media pembelajaran IPS Klas V SDN  bahwa  Buku Teks IPS sangat dominan ( 85,6%) digunakan  dalam pelaksanaan pembelajaran IPS klas V SDN di  Semampir.
3.    Dari 200  siswa sampel, terdapat 107 anak atau 53,5%  memiliki gaya belajar Diverging,  sebanyak 8  orang atau 4% memiliki gaya belajar Converging,  sebanyak 73 orang atau 38,5% memiliki gaya belajar Assimilating, dan sebanyak 12 orang atau 6% memiliki gaya belajar  Accomodating. Dapat disimpulkan   bahwa  sebagian besar atau 53,5% siswa  memiliki gaya belajar Diverging, dan  36,5% memiliki gaya belajar Assimilating serta  sebagian kecil saja (4%) memiliki gaya belajar Converging,  dan 6% memiliki gaya belajar Accomodating, pada siswa  klas V SDN di Kecamatan Semampir.
4.    Diketahui  bahwa  rata-rata nilai UAS semester satu  sebesar 67 %   berarti dapat disimpulkan bahwa  pembelajaaran IPS semester satu siswa  klas V SDN diSemampir  belum efektif,
5.    Dapat diketahui bahwa  persentase rata-rata daya tarik pembelajaran    sebesar  86,01%  , berarti  daya tarik pembelajaran IPS siswa klas V SDN diSemampir tercapai pada tingkat  Sangat baik atau efektif.
6.    Secara umum dapat disimpulkan bahwa  aspek Keefektifan pembelajaran IPS ditinjau dari penerapan strategi pembelajaran,penggunaan media pembelajaran dan gaya belajar siswa klas V SDN di Semampir belum efektif., tetapi  dari aspek  Daya tarik pembelajaran  IPS  sangat baik atau efektif.
Saran saran.
1.    Kepada guru-guru SDN, khususnya guru IPS klas V.
a.    Sebaiknya mencari, memahami dan mencoba  berbagai strategi/metode pembelajaran  yang lebih mengaktifkan siswa, misalnya metode Diskusi kelas  dengan dipersiapkan sebaik-baiknya, metode Pembelajaaran Langsung sesuai dengan langkah langkah yang sebenarnya, ataupun metode inovatif lainnya yang membuat siswa aktif, kreatif, dan menyenangkan. sehingga meningkatkan kualitas pembelajaran yang akan meningkatkan daya tarik pembelajaran siswa.
b.    Memperbanyak penggunaan media selain buku teks, seperti video  sejarah dan materi IPS lainnya, lingkungan yang terkait dengan peninggalan sejarah, tokoh-tokoh pejuang, dan lainnya .
c.    Perlu memperhatikan preferensi gaya belajar siswa yang sebagian besar memiliki gaya belajar Diverging dan Assimilaating, bahwa siswa klas V masih belum mampu memecahkan masalah masalah yang abstrak, sehingga perlu  penggunaan berbagai media-media konkrit  untuk memudahkan siswa belajar serta meningkatkan daya tarik pembelajaran.
2.    Kepada Kepala Sekolah SDN.
Tidak  hanya menetapkan target pencapaian pembelajarfan saja, namun diharapkan  lebih memperhatikan  dan mendukung upaya guru  dalam meningkatkan kegiatan pembelajarannya ,  berupa  penyediaan sarana , sumber belajar , dan  fasilitas lainnya untuk peningkatan kualitan pembelajaran di Sekolahnya.
3.    Kepada Pengawas atau pembuat kebijakan pendidikan di SD.
Selalu melakukan pembinaan, monitoring , dan supervisi  kepada para guru  dalam upaya  meningkatkan kualitas  pembelajarannya.
4.    Peneliti lanjut.
Sebagai acuan awal untuk melakukan penelitian lebih lanjut melalui eksperimen tentang penggunaan strategi  , model, atau metode  pembelajaran serta penggunaan media pembelajaran yang tepat khususnya dalam pelajaran IPS , juga kaitannya dengan gaya belajar siswa ,    sehingga dapat  meningkatkan  pencapaian tujuan pembelajaran yang maksimal, efektif  dan daya tarik pembelajaran yang tinggi.
Daftar  Rujukan.
Alice Y. Kolb (2005) “The Kolb Learning Style Inventory—Version 3.1                                                                                                                2005 Technical Specifications “Experience Based Learning Systems, Inc. Case Western Reserve University May 15, 2005
Degeng. I.Nyoman S.  (1989) “ Ilmu Pengajaran Taksonomi Variabel “ Depdikbud, Dirjendikti, PPLPTK. Jakarta.
Felder.   Richard M .(1996) “Matters of Style .”Department of Chemical engineering Nort Carolina  State University. Raleigh, NC. USA. file://D:Matters of Style –Felder 1996..htm
Kemp. Jerrold E. Ed.D. (1977).” Instructional Design . A Plan for Unit and Course Development.”  Second Edition. Fearon – Pitman  Publishers, inc, California.
Mahela Figueroa Juris,dkk.(2009). “ Learning and Teaching Crossroads “ Pontificea Bolivariana University . Institute  for Learning Styles Journal. Volume 1. Spring 2009.
Punadji. Setyosari,(2010) “ Metode Penelitian Pendidikan  dan Pengembangan “  Kencana. Prenada Media Group. Jakarta.
Reigeluth, CM.dan Merrill M.D.  (1979)  “ Classes of Instructional Variables” Educational Technology, 19(3),5-2.
Reigeluth, Charles M. (1999) “ Instructional-Design Theories And Models “ volume II. A New Paradigm of Instructional Theory.  Lawrence Erbaum Associates Publishers London.
Santrock,John W. (2008) Psikologi Pendidikan. Edisi kedua. Alih bahasa , Tri Wibowo. B.S.  Kencana Prenada Media Group.  Jakarta.
Sugito. ( 1995). “  Pemanfaatan Sumber Belajar dan Keefektifan Pembelajaran Bidang Studi IPS kelas  VI SDN di Kotamadya surabaya  “ Tesis. Program Studi TEP   UM. ( tidak Dipublikasikan).
Sudrajat Akhmad. 2008 “ Media Pembelajaran “  akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/…